Senin, 11 Mei 2015
Jangkrik
Nama latin dari jangkrik yaitu Gryllus asimilis dan jangkrik ini menyukai tempat yang dingin dan tenang, selain itu jangkrik juga hewan yang aktiv di malam hari sehingga tidak heran jika kita hanya bisa mendengarkan suara jangkrik pada malam hari saja.
Jangkrik mempunyai ukuran tubuh yang kecil dan mempunyai antena yang panjang selain itu jangkrik juga mempunyai sayap, dan berkaki enam dua diantaranya besar yang di gunakan untuk melompat, untuk membedakan jangkrik jantan dan jangkrik betina itu sangat mudah dan sangat terlihat sekali perbedaan nya yaitu bisa di lihat dari atas badan nya atau dari sayap nya, sayap betina terlihat rata namun untuk sayap jantan terlihat bergelombang dan suka mengeluarkan suara.
Yang paling unik dari jangkrik yaitu suara yang di keluarkan yaitu akan sangat pelan jika cuaca nya panas tapi jika cuaca nya dingin suara yang keluar dari jangkrik ini akan keras semakin cuaca dingin akan semakin keras suara nya.
Jangkrik adalah pemakan rumput dan daun-daunan, namun jangkrik juga memiliki sifat yang kanibal, habitat asli dari jangkrik ini yaitu di pesawahan, semak-semak, perkebunan, tempat-tempat sampah, dan tumpukan batu. Masa hidup jangkrik jantan berbeda dengan jangkrik betina yaitu 78 hari untuk jantan dan 105 hari untuk jangkrik betina nya.
Cara berkembangbiak jangkrik yaitu dengan cara bertelur dan telur yang di hasilkan dari jangkrik betina ini yaitu sekitar 150 sampai 300 butir dalam satu kali bertelur, tapi meskipun bertelur, jangkrik ini tidak mengerami telur nya dan cara penetasan nya yaitu dengan cara telur-telur tersebut di tusukan kedalam tanah menggunakan jarum penyuntik telur yang di miliki nya.
Jangkrik ini termasuk hama buat para petani, namun tidak bagi para peternak khusus nya burung dan ikan karena para pecinta burung sangat mengandalkan sekali terhadap jangkrik ini sebagai pakan yang berkualitas sehingga tidak heran jika banyak yang membudidayakan jangkrik ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar