Badak Jawa sering kali disebut dengan
Badak Bercula Satu
kecil ( Rhinoceros sondaicus ) yaitu anggota dari famili Rhinocerotidae
serta satu dari lima badak yang mana tetap ada. Badak ini masuk ke
genus yang sama juga dengan badak india serta mempunyai kulit bermosaik
yang mana mirip baju baja. Badak ini mempunyai panjang antara 3,1 sampai
3,2 m serta tinggi antara 1,4 sampai 1,7 m. Badak ini lebih kecil dari
pada badak india serta lebih dekat atau hampir sama besar tubuhnya
dengan badak hitam. Ukuran culanya umumnya kurang dari 20 cm, lebih
kecil dari pada cula spesies badak yang lain.
Mengenal Badak Jawa Ciri-ciri, Habitat & Populasi Badak Jawa
Ciri-ciri Badak Jawa
Badak jawamemiliki ciri lebih kecil dari pada sepupunya, badak india,
dan mempunyai besar tubuh yang hampir sama dengan badak hitam. Panjang
tubuh badak Jawa ( terhitung dari kepalanya ) bisa kian lebih 3,1
sampai 3,2 m dan tingginya bisa mencapai antara 1,4 sampai 1,7 m. Badak
dewasa dilaporkan mempunyai berat antara 900 sampai 2.300 kilogram.
Penelitian dalam upaya menghimpun pengukuran akurat badak Jawa tak
pernah dikerjakan dan bukan hanya prioritas. Tak ada perbedaan besar
pada type kelamin, namun badak Jawa betina ukuran tubuhnya bisa semakin
besar. Badak di Vietnam lebih kecil dari pada di Jawa menurut penelitian
bukti melewati photo dan pengukuran jejak kaki mereka.. 18
Layaknya sepupunya di India, badak jawa mempunyai satu cula ( spesies
lain mempunyai dua cula ). Culanya yaitu cula paling kecil dari seluruh
badak, umumnya lebih sedikit dari 20 cm dng yang terpanjang selama 27
cm. Badak jawa jarang memakai culanya utk bertarung, namun memakainya
utk memindahkan lumpur di kubangan, utk menarik tanaman supaya bisa
dimakan, dan buka jalur melewati vegetasi tidak tipis. Badak Jawa
mempunyai bibir panjang, atas dan tingginya yang membantunya mengambil
makanan. Gigi serinya panjang dan tajam ; saat badak jawa bertempur,
mereka memakai gigi ini. Di belakang gigi seri, enam gigi geraham
panjang dipakai utk mengunyah tanaman kasar. Layaknya seluruh badak,
badak jawa mempunyai penciuman dan pendengaran yang baik namun mempunyai
pandangan mata yang jelek. Mereka diperkirakan hidup sepanjang 30
hingga 45 th.. 18
Kulitnya yang sedikit berbulu, memiliki warna abu-abu atau
abu-abu-coklat membungkus di pundak, punggung dan pantat. Kulitnya
mempunyai pola mosaik alami yang mengakibatkan badak mempunyai perisai.
Pembungkus leher badak Jawa lebih kecil dari pada badak india, namun
terus membentuk wujud pelana pada pundak. Di karenakan risiko mengganggu
spesies terancam, badak jawa dipelajari melewati sampel kotoran dan
kamera. Mereka jarang didapati, dilihat atau di ukur dengan cara
langsung.
Populasi Badak Jawa
Badak ini dulu menjadi satu di antara badak di Asia yang sangat
banyak menyebar. Walau disebut dengan badak jawa, binatang ini tak
terbatas hidup di Pulau Jawa saja, namun di semua Nusantara, di
sepanjang Asia Tenggara serta di India dan Tiongkok. Spesies ini saat
ini statusnya amat krusial, dimana cuma sedikit populasi yang bisa
ditemukan di alam bebas, serta tak ada di kebun binatang. Badak ini
kemungkinan merupakan mamalia terlangka yang ada di bumi. Sekitar 40-50
populasi badak hidup di Taman Nasional Ujung Kulon di pulau Jawa,
Indonesia. Dan populasi Badak Jawa di alam bebas yang lain terdapat di
Taman Nasional Cat Tien, Vietnam dan diperkiraan populasi tak kian lebih
delapan ekor pada th. 2007. Menyusutnya populasi badak jawa disebabkan
oleh perburuan untuk di ambil culanya, yang amat bernilai pada proses
pengobatan tradisional Tiongkok, dan harganya mencapai $30. 000 per
kilogram di pasar gelap. Menyusutnya populasi badak ini juga dikarenakan
oleh kehilangan habitat, yang terlebih disebabkan oleh perang, layaknya
perang Vietnam di Asia Tenggara juga mengakibatkan menyusutnya populasi
badak Jawa serta menghambat pemulihan. Tempat yang masih tersisa cuma
ada di dua tempat yang telah dilindungi, namun badak jawa tetap ada pada
risiko diburu, sensitif pada penyakit serta menciutnya keragaman
genetik menyebabkannya terganggu dalam proses berkembangbiak. WWF
Indonesia mengupayakan untuk mengembangkan ke-2 untuk badak jawa di
karenakan bila berlangsung serangan penyakit atau bencana alam layaknya
tsunami, letusan gunung berapi Krakatau serta gempa bumi, populasi badak
jawa dapat segera punah. Disamping itu, di karenakan invasi langkap (
arenga ) serta persaingan dengan populsai banteng untuk ruang dan juga
sumber, maka populasinya makin terdesak. Lokasi yang diidentifikasikan
aman serta relatif dekat yaitu Taman Nasional Halimun di Gunung Salak,
Jawa Barat yang mana dulu jadi habitat badak Jawa
Taman Nasioanal Ujung Kulon
Badak jawa bisa hidup sepanjang 30-45 th. di alam bebas. Badak ini
hidup di hutan hujan yang ada di dataran rendah, padang rumput basah
serta tempat daratan banjir besar. Badak jawa umumnya memiliki sifat
yang tenang, terkecuali pada saat kenal-mengenal serta membesarkan anak,
meskipun satu grup terkadang bisa berkumpul di dekat kubangan serta
area memperoleh mineral. Badak dewasa tak mempunyai hewan pemangsa
sebagai musuhnya. Badak jawa umumnya menjahui manusia, namun dapat
menyerang manusia bila ia merasa diganggu. Peneliti serta pelindung alam
jarang meneliti binatang itu dengan cara langsung di karenakan
kelangkaan mereka serta ada bahaya mengganggu sbuah spesies terancam.
Peneliti memakai kamera serta sampel kotoran untuk bisa mengukur
kesehatan serta perilaku mereka. Badak Jawa lebih sedikit dipelajari
dari pada spesies badak yang lain.
Persebaran dan Habitat Badak Jawa
Perkiraan yang sangat optimistis memperkirakan bahwasanya lebih
sedikit dari 100 badak Jawa tetap ada di alam bebas. Mereka di anggap
sebagai suatu mamalia yang sangat terancam ; meskipun tetap ada badak
Sumatra yang area hidupnya tak dilindungi layaknya badak Jawa, dan
sebagian pelindung alam berasumsi mereka mempunyai risiko yang semakin
besar. Badak Jawa diketahui tetap hidup di dua area, Taman Nasional
Ujung Kulon di ujung barat pulau Jawa dan Taman Nasional Cat Tien yang
terdapat lebih kurang 150 km sebelah utara Kota Ho Chi Minh.
Binatang ini dulu menyebar dari Assam dan Benggala ( area tinggal
mereka dapat saling melengkapi pada badak Sumatra dan India di area tsb )
ke arah timur hingga Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, dan ke
arah selatan di wilayah semenanjung Malaya, dan pulau Sumatra, Jawa dan
Kalimantan. Badak Jawa hidup di rimba hujan dataran rendah, rumput
tinggi dan area tidur alang-alang yang banyak dng sungai, dataran banjir
besar atau tempat basah dng banyak kubangan lumpur. Meskipun dlm
histori badak jawa suka tempat rendah, subspesies di Vietnam terdorong
menuju tanah yang lebih tinggi ( di atas 2. 000 m ), yang dikarenakan
oleh masalah dan perburuan oleh manusia.
Area hidup badak jawa sudah berkurang sepanjang 3. 000 th. paling
akhir, diawali lebih kurang th. 1000 SM, area hidup di utara badak ini
meluas ke Tongkok, namun mulai bergerak ke selatan dengan cara kasar
pada 0. 5 km per th. di karenakan penetap manusia meningkat di tempat
itu. Badak ini mulai punah di India pada dekade awal era ke-20. Badak
Jawa diburu hingga kepunahan di semenanjung Malaysia th. 1932. Pada
akhir perang Vietnam, badak Vietnam diakui punah selama tanah utama
Asia. Pemburu lokal dan penebang rimba di Kamboja mengklaim lihat badak
jawa di Pegunungan Cardamom, namun survey pada tempat tsb gagal
mendapatkan bukti. Populasi badak Jawa juga barangkali ada di pulau
Kalimantan, meskipun spesimen tsb barangkali adalah badak Sumatra,
populasi kecil yang tetap hidup disana
Sifat
Badak jawa merupakan binatang yang sifatnya tenang terkecuali saat
mereka berkembang biak dan di saat seekor inang mengasuh anaknya.
Terkadang mereka dapat berkerumun membentuk grup kecil di area mencari
mineral dan kubangan lumpur. Berkubang di lumpur yaitu karakter umum
seluruh badak utk melindungi suhu tubuh dan menolong menghindar penyakit
dan parasit. Badak jawa tak menggali kubangan lumpurnya sendiri dan
lebih senang memakai kubangan binatang yang lain atau lubang yang nampak
dengan cara alami, yang dapat memakai culanya untuk jadi besar. Area
mencari mineral juga amat mutlak di karenakan nutrisi utk badak di
terima dari garam. Wilayahi jantan semakin besar dibanding betina dengan
besar lokasi jantan 12–20 km² dan lokasi betina yang diperkirakan 3–14
km². Lokasi jantan semakin besar dari pada lokasi wanita. Tak diketahui
apakah ada pertempuran teritorial.
Jantan menandai lokasi mereka dengan cara menumpukan kotoran dan
percikan urin. Goresan yang di buat dengan kaki di tanah dan gulungan
pohon muda juga dipakai untuk berkomunikasi. Bagian spesies badak yang
lain mempunyai rutinitas khas buang air besar pada tumpukan kotoran
badak besar dan lantas menggoreskan kaki belakangnya pada kotoran. Badak
Sumatra dan Jawa saat buang air besar di tumpukan, tak lakukan goresan.
Adaptasi karakter ini diketahui dengan cara ekologi ; di rimba hujan
Jawa dan Sumatera, metode ini barangkali tak bermanfaat utk menyebar
bau.
Badak jawa mempunyai lebih sedikit nada dari pada badak sumatra ;
amat sedikit nada badak jawa yang diketahui. Badak Jawa dewasa tak
mempunyai musuh alami tak hanya manusia. Spesies ini, terlebih sekali di
Vietnam, yaitu spesies yang melarikan diri ke rimba saat manusia
mendekat hingga sukar utk meneliti badak. Saat manusia terlampau dekat
dng badak jawa, badak itu dapat jadi agresif dan dapat menyerang,
menikam dng gigi serinya di rahang bawah sesaat menikam keatas dng
kepalanya. Karakter anti-sosialnya barangkali adalah adaptasi tekanan
populasi ; bukti histori mengusulkan bahwa spesies ini dulu lebih
berkelompok.
Makanan
Badak jawa merupakan hewan herbivora dan makan berbagai macam spesies
tanaman, terlebih tunas, ranting, dedaunan muda dan buah yang jatuh.
Umumnya tumbuhan yang disukai oleh spesies ini tumbuh di tempat yang
terkena cahaya matahari : pada pembukaan hutan, semak-semak dan jenis
vegetasi yang lain tanpa pohon besar. Badak menjatuhkan pohon muda utk
meraih makanannya dan mengambilnya dng bibir atasnya yang bisa memegang.
Badak Jawa yaitu pemakan yang sangat bisa beradaptasi dari seluruh
spesies badak. Badak diperkirakan makan 50 kg makanan /hari. Layaknya
badak Sumatra, spesies badak ini membutuhkan garam utk makanannya. Area
melacak mineral umum tak ada di Ujung Kulon, namun badak Jawa tampak
minum air laut utk nutrisi sama yang diperlukan.
Reproduksi Badak Jawa
Karakter seksual badak Jawa sukar dipelajari di karenakan spesies ini
jarang dilihat dengan cara langsung dan tak ada kebun binatang yang
mempunyai spesimennya. Badak Jawa Betina mencapai kematangan seksual
pada umur 3-4 th. sesaat kematangan seksual jantan pada usia 6.
Kemungkinan untuk bisa hamil diperkirakan akan terlihat pada periode
16-19 bln.. Interval kelahiran spesies ini 4–5 th. Empat spesies badak
yang lain mempunyai karakter pasangan yang serupa.
Klasifikasi Ilmiah Badak jawa
|
Pemburu Eropa dengan badak Jawa yang terbunuh tahun 1895
|
Status konservasi |
Kritis (IUCN 2.3)
|
Klasifikasi ilmiah |
Kerajaan: |
Animalia |
Filum: |
Chordata |
Kelas: |
Mammalia |
Ordo: |
Perissodactyla |
Famili: |
Rhinocerotidae |
Genus: |
Rhinoceros |
Spesies: |
R. sondaicus |
|
Nama binomial |
Rhinoceros sondaicus
Desmarest, 1822[2] |
Persebaran badak Jawa
|
Subspesies |
Rhinoceros sondaicus annamiticus
Rhinoceros sondaicus inermis (punah)
Rhinoceros sondaicus sondaicus
|