Ciri-ciri Fisik Beruang Madu
Beruang Madu memiliki ciri fisik dengan panjang tubuhnya mencapai 1, 40 m, tinggi punggungnya mencapai 70 cm dengan berat berkisar antara 50 – 65 kg. Bulu beruang madu condong pendek, bercahaya serta biasanya hitam, matanya berwarna cokelat atau biru, diluar itu hidungnya relatif lebar namun tak terlampau moncong. Type bulu beruang madu yaitu yang paling pendek serta halus dibanding beruang yang lain, berwarna hitam kelam atau hitam kecoklatan, dibawah bulu lehernya ada sinyal yang unik berwarna oranye yang diakui melukiskan matahari terbit. Tidak sama dengan beruang madu dewasa, bayi beruang madu yang baru lahir mempunyai bulu yang lebih lembut, tidak tebal serta bercahaya. Lantaran hidupnya di pohon-pohon maka telapak kaki beruang ini tak berbulu hingga ia bisa bergerak dengan kecepatan sampai 48 km. per jam serta mempunyai tenaga yang benar-benar kuat. Kepala beruang madu relatif besar hingga mirip anjing yaitu mempunyai telinga kecil serta berupa bunda. Beruang type ini mempunyai lidah yang benar-benar panjang serta bisa dipanjangkan sesuai sama dengan keadaan alam untuk menyarikan madu dari sarang lebah di pohon-pohon. Diluar itu, lidah yang panjangnya bisa melebihi 25 cm itu juga dipakai untuk menangkap serangga kecil di batang pohon. Beruang madu mempunyai penciuaman yang benar-benar tajam serta mempunyai kuku yang panjang di ke empat lengannya yang dipakai untuk memudahkan mencari makanan. Beruang madu seringkali jalan dengan empat kaki, serta benar-benar tidak sering jalan dengan dua kaki seperti manusia. Lengan beruang type ini cukup lebar serta mempunyai kuku melengkung dan berlubang yang mempermudahnya memanjat pohon. Kuku tangan yang melengkung dipakai oleh beruang ini untuk menggali rayap, semut serta sarang lebah serta beruang yang tengah mencari madu bakal selekasnya menghancurkan kayu yang tetap hidup serta fresh serta juga berupaya untuk menggaruk pohon yang memiliki kayu keras. Rahang beruang madu tak seimbang lantaran terlampau besar hingga tak bisa memecahkan buah-buah besar, kelapa misalnya. Gigi beruang ini lebih datar serta rata dibanding dengan type beruang lain, gigi taringnya cukup panjang hingga menonjol keluar dari mulut. Kemudian ukuran tulang tengkorak kepala dari beruang madu pada umunya mempunyai panjang tengkorak 264,5 mm, panjang condylobasal 241,3 mm, lebar zygomatic 214,6 mm, lebar mastoid 170,2 mm, lebar interorbital 70,5 mm, lebar maxilla 76,2 mm.Habitat Beruang Madu
Pada umumnya habitat Beruang madu ada di hutan primer dan sekunder serta kerap juga hidup di lahan-lahan pertanian petani, mereka umumnya ada di pohon pada ketinggian 2 – 7 mtr. dari tanah, serta sering kali mematahkan cabang-cabang pohon atau membuatnya melengkung untuk bikin sarang. Habitat beruang madu ada di daerah hujan tropis Asia Tenggara. Penyebarannya ada di pulau Borneo, Sumatera, Indocina, Cina Selatan, Burma, dan Semenanjung malaya. Oleh oleh karena itu jenis ini tak membutuhkan saat hibernasi seperti beruang lain yang tinggal di lokasi empat musim. Beruang madu di zaman dulu di ketahui menyebar hampir di semua benua Asia, tetapi saat ini jadi semakin sedikit populasinya disebabkan fragmentasi habitat.Makanan Beruang Madu
Beruang madu yaitu binatang omnivora yang mengonsumsi apapun di hutan. Mereka mengonsumsi bermacam buah-buahan serta tanaman hutan hujan tropis, terhitung juga tunas tanaman type palem. Mereka juga mengonsumsi serangga, madu, burung, serta binatang kecil yang lain. Jika beruang madu mengonsumsi buah, biji ditelan utuh, hingga tak rusak, sesudah buang air besar, biji yang ada didalam kotoran mulai berkembang hingga beruang madu memiliki peran yang benar-benar utama sebagai penyebar tumbuhan buah berbiji besar seperti cempedak, durian, lahung, kerantungan serta banyak type lain. Pada lokasi yang sudah diganggu oleh manusia, mereka bakal mengakibatkan kerusakan tempat pertanian, menghancurkan pisang, pepaya atau tanaman kebun yang lain.Perilaku Beruang Madu
Beruang madu aktif pada malam hari atau dimaksud juga dengan makhluk nokturnal, mereka menggunakan saat di tanah serta memanjat pohon-pohon untuk mencari makanan. Terkecuali betina dengan anaknya, beruang madu biasanya berbentuk soliter. Mereka tak berhibernasi sebagaimana spesies beruang yang lain lantaran sumber pakannya ada selama th.. Dalam sehari seekor beruang madu jalan rata-rata 8 km untuk mencari makanannya. Tingkah laku beruang madu yaitu menggali serta membongkar juga berguna untuk mempercepat sistem penguraian serta daur lagi yang benar-benar utama untuk hutan hujan tropis. Beruang madu juga benar-benar bertindak dalam meregenerasi hutan sebagai penyebar biji buah-buahan, serta populer sebagai pemanjat pohon yang ulung. Sifatnya pemalu, hidup penyendiri, aktif di siang hari dengan keperluan lokasi jelajah yang luas.Status Konservasi dan Klasifikasi Ilmiah
Konservasi beruang madu tetap benar-benar tidak sering dijalankan. Beruang ini sudah tercatat dalam Appendix I of the Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) dari th. 1979 yang menyebutkan bahwasanya mereka tak boleh diburu oleh siapa saja. Riset selanjutnya mengenai beruang madu tengah dikerjakan, terutama tentang dasar-dasar biologis, ekologi, dan perilakunya. Konservasi beruang madu butuh difokuskan pada perlindungan pada habitat hutan, manajemen yang baik pada bidang perlindungan beruang madu, supremasi hukum yang tegas berkenaan dengan pelanggaran pada perlindungan beruang madu, menghentikan perdagangan anggota badan beruang, dan kurangi konflik pada manusia serta beruang madu di wilayah hutan.Status konservasi | ||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||||||
|
||||||||||||||
Nama binomial | ||||||||||||||
Helarctos malayanus (Raffles, 1821) |
||||||||||||||
Sinonim | ||||||||||||||
Heliarctus Tilesius, 1850 (unjustified emendation)
Ursus malayanus Raffles, 1821
Helarctos euryspilus Horsfield, 1825 Helarctos malayanus Horsfield, 1825 Helarctos anmamiticus Heude, 1901 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar